Palangka
Raya – Pernyataan Aliansi Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan
yang memuat poin PT.Kalimantan Surya Kencana (KSK) dalam rekomendasi Kongres
BEM Se-Kalimantan, dibantah pihak perusahaan itu. PT.KSK menyebut para
mahasiswa salah kaprah, dengan mengatakan perusahaan tambang tersebut adalah
anak PT.FreePort.
Vice
President PT.KSK, Jefferson Dau, Jum’at (10/5), kepada wartawan meyayangkan apa
yang telah dilakukan aliansi BEM Se-Kalimantan. “ Khususnya poin rekomendasi
bahwa PT.KSK merupakan anak PT.FreePort yang beroperasi di wilayah Kalteng,
dasar mengatakan itu apa?, “ tanya Jefferson.
Menurutnya,
PT.KSK bukanlah anak dari PT.FreePort. Tetapi pihaknya mengakui apabila
mengunakan tenaga ahli dari perusahaan asing itu. Tujuanya untuk eksplorasi
dengan biaya sepebuhnya di tangung PT.FreePort. “ Kita justru mengunakan tenaga
ahli mereka. Tapi kalau PT.KSK dikatakan anak PT.FreePort, mana bukti hukumnya,
“ kata Jefferson.
Menurut dia,
perusahaan mereka itu masih dalam tahap eksplorasi. Dengan kata lain, belum
melakukan operasional yang menghasilkan. Tetapi masih tahap melihat apakah
potensi tambang yang ada di lokasi yang telah ditentukan memberikan nilai
ekonomis atau tidak.
Disebutkan
lagi, dalam 16 poin yang disampaikan oleh Forum BEM Se-Kalimantan, tidak
terlihat adanya upaya untuk membantu pemerintah. Tetapi sebaliknya semua
mendesak pemerintah. “ Saya melihat dalam butir-butir rekomendasi tidak
dicantumkan bagaimana membangun daerah yang membawa kesejahteraan bagi
masyarakat,” sebutnya. “ Malah yang ada hanya minta dan meminta saja,” tambahnya.
Terutama
yang menyingung masalah PT.KSK yang menurut dia tidak ada hubungan dengan
kegiatan kemahasiswaan. Bahkan Jefferson menuduh mahasiswa di-back up dari belakang oleh organsisasi
kemasyarakatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalteng.
Jefferson
mengatakan, apabila BEM atau Walhi ingin mengundang duduk bersama untuk
menjelaskan kebenaran tentang PT.KSK itu, ia akan siap meladeni. Hal ini supaya
tidak asal menuduh, tanpa ada bukti hukum yang jelas.
Ia
menambahkan, agar para mahasiswa dapat memberikan sumbangan pemikiran yang
tujuanya untuk membantu pembangunan. Tidak hanya melakukan aksi yang sifatnya
hanya bisa menuntut, melainkan mampu menyumbang ide bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kalteng. Adn
Sumber :
Tabengan, Sabtu 11 Mei 2013, Hlm 2