Minggu, 05 Mei 2013

Mahasiswa Sandera Truk Tangki BMM (Protes Ketidakadilan Pusat)



Palangka Raya- Ratusan mahasiswa dari Aliansi Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan unjuk rasa di bundaran besar Palangka Raya dan kantor DPRD Provinsi Kalteng, Jum’at (3/5). Dalam aksinya, mahasiswa menyandera satu unit truk tangki bahan bakar minyak (BBM) industri yang kebetulan melintas. Aksi itu sebagai bentuk protes atas ketidakadilan pemerintah pusat terhadap pembangunan di Kalimantan.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan setelah kongres ke-3 BEM se-Kalimantan di Universitas Palangka Raya (Unpar). Tuntutan yang disampaikan merupakan hasil dari kongres tersebut. Pemantauan Radar Sampit, penyanderaan truk tangki pengangkut BMM yang ketiban sial itu milik PT.Mutiara Bintang Barito. Tidak hanya disandera, mahasiswa menggiring truk sampai ke gedung DPRD Kalteng.

Dalam Aksinya, mahasiswa juga melakukan teatrikal yang menceritakan kepemimpinan SBY-BOEDIONO yang tidak pro rakyat Kalimantan. SBY-Boediono digambarkan hanya mementingkan investor tanpa memperhatikan rakyat Kalimantan, bahkan, SBY-Boediono juga digambarkan sering menindas rakyat, terutama rakyat Kalimantan.

Sementara Itu, sejumlah tuntutan BEM se-Kalimantan yang dibacakan ketua BEM Universitas Kalimantan Utara, Erwin, diantaranya, meminta pemerintah pusat mengkaji pemindahan Ibu Kota pemerintahan Kepalangka Raya; Pencabutan izin PT.Kalimantan Surya Kencana (KSK) yang merupakan anak perusahaan PT.Freeport yang beroperasi di Kalteng.

Kemudian, mendesak pemerintah pusat menjadi Taman Nasional Tanjung Puting sebagai salah satu pengembangan dan pelestarian pariwisata serta penyelamatan flora dan fauna di Kalimantan; mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan perijinan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan demi penyelamatan hutan Kalimantan, serta sejumlah tuntutan lainya.

“Tuntutan kita kepada pemerintah pusat tersebut merupakan hasil kongres ke-3 BEM se-Kalimantan. Kawan-kawan sepakat menuntut 16 hal untuk menyelamatkan Kalimantan dari pihak-pihak yang hanya meraih keuntungan semata. Aksi ini juga merupakan kekecewaan kami kepada pemerintahan SBY-Boediono yang mementingkan investor dan merugikan rakyat, terutama rakyat Kalimantan, “ Kata Ketua BEM Unpar, Setiawan.

Sementara itu, wakil ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Arief Budiatmo menyambut baik dan menerima aksi unjuk rasa BEM se-Kalimantan dideapan gedung DPRD Provinsi. Dia berjanji akan memperjuangkan aspirasi yang telah disampaikan mahasiswa tersebut dengan menyampaikanya kepada pemerintah.

“ Kita akan sampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat dan Provinsi dengan mekanisme dan aturan yang kami miliki serta fungsi dan tugas kami, Rekomendasi ini akan kita kawal kepusat,”.(rm-57).

Sumber : Radar Sampit, Sabtu 4 mei 2013, hlm 21-22 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar