SUARA
MAHASISWA NEWS, Palangka Raya 20 Juni 2012
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Cabang Palangka Raya akan megelar acara “ Ngobrol Bareng Bersama Pastur
Serpulus Tano Simamora” dengan topik “
Ancaman Pengaruh partai politik (PARPOL) bagi Gereja dan Kampus, 20 Juni 2012,
pukul 20.00 Wib malam ini.
Herry saat di komfirmasi oleh Suram News via
sms tentang apakah sangat berdampak jika partai politik sudah mulai merapat
kepihak Gereja, menurut Harry “ sangat berdampak sekali, bagi kami yang
bergerak di tiga layanan : gereja, masyarakat dan perguruan tinggi menyatakan
bahwa “ Gereja dan Kampus harus netral dari kepentingan politik golongan”. Harry
juga menambahkan bahwa “ Pastur Serpulus adalah lulusan jerman dan di Palangka
Raya sedang melakukan penelitian Budaya Dayak.
Kegiatan yang diadakan di skretariat GMKI
Jalan Baban 1C, Palangka Raya ini bertujuan untuk menciptakan pemikiran yang
berdampak pada Trimarta Layanan seperti yang tertera dalam sebaran undangan via sms. Menurut Herry Lamuye selaku
ketua GMKI cabang Palangka Raya
menyatakan “ semua dapat hadir di kegiatan tersebut, inputnya adalah ilmu
pengetahuan, kalaupun ada aksi bisa kita atur bersama, yang utama dalam
kegiatan ini adalah perubahan Mindsite/pola
pikir”. (ASP).
Diskusi
BalasHapusAncaman partai politik bagi kampus dan gereja
Gereja
Hakekat gereja menjalankan visi Yesus neneruskan karya keselamatan
Gereja terbuka bagi semua orang jdi harus netral, netral berarti menyambung setiap sikap, gereja harus mengambil jarak
Gereja sama dg negara karna sama2 membawa kesejahteraan rakyat, agar gereja dapat berjalan sesuai hakekatnya harus independen terlepas dari negara.
Agama harus terpisah dari negara tp agama tidak terlepas dari politik.
Kampus
Universitas berasal dari kata universul=semesta=segala seusatu ilmu
Inti Universitas adalah inteltualitas. Kaum intelek tak perlu buta dg politik.
Jangan pernah satu parpol menguasai kampus, masyarakat gampang di giring oleh janji2 parpol
Parpol sekarang tak satu pun yang idealisme, parpol hanya mencari mata pencaharian, kekuasaan menjadi pintu masuk.
> Mahasiswa harus idealis agar tidak dipengaruhi kepentingan, mahasiswa kurang memahami politik jadi mudah tergiring kepentingan dengan pola pikir mahasiswa sekarang yg pragmatis instan dan materialistis. Bagaimana mahasiswa tetap idealis dari berbagai tantangan? Mentalitas sudah terbentuk dengan hal yg instan, daya juang manusia lemah baik fisik dan mental, idealisme yg ada gampang patah ketika melihat realita, mahasiswa harus mengijeksi idealisme terus-menerus dan kontak langsung dengan kenyataan/masyarakat.
> Binggung antara agama dan partai, kenapa partai politik mengusung simbol agama? Bagaimana teologi pembebasan membahasnya? Gereja sebagai institusi tdk boleh berpolitik ttp jemaat bisa, simbol agama di parpol mengiring jemaat tertentu sebagai lumbung suara. Teologi pembebasan gereja harus membebaskan. Gereja tanpa teologi pembebasan bukan gereja lagi karna tidak ada misi penyelamatan.
> Parpol melemahkan daya kritis gereja dan kampus agar proyek terrselubung mereka jalan.