PALANGKARAYA,KOMPAS.com- Sekitar 25 pengunjuk rasa yang tergabung
dalam Aliansi Front Perjuangan Rakyat Kalimantan Tengah (FPR-KT) menuntut
hak-hak buruh diwujudkan. Mereka menyampaikan tuntutannya dalam aksi
memperingati Hari Buruh Dunia di Bundaran Besar, Palangkaraya, Kalteng, Rabu
(1/5/2013).
Juru Bicara Aliansi FPR-KT, Jan Krisman,
mengatakan, hak-hak buruh harus diwujudkan dengan memberi upah layak dan
jaminan sosial. Kemudian, sistem kerja kontrak dan alih daya (outsourcing) harus dihapuskan.
"Kami juga meminta semua aset yang
dikuasai pihak asing perlu diambil alih," tuturnya. Semua kesepakatan
internasional yang merugikan rakyat Indonesia pun harus dibatalkan.
Tuntutan lain, yakni bangun industri nasional
yang tangguh dan bebas dari intervensi asing. Ekspansi perusahaan asing itu
beriringan dengan semakin banyak tercipta nya buruh di negeri sendiri.
Aksi itu berawal dengan berkumpulnya para
pengunjuk rasa di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) Kalteng, Jalan Yos Sudarso sekitar pukul 09.30.
Mereka kemudian berjalan kaki menuju Bundaran
Besar dan mengakhiri aksinya sekitar pukul 11.00. Menurut Jan, Aliansi FPR-KT
terdiri dari gabungan berbagai organisasi massa dan mahasiswa yakni Front
Perjuangan Pemuda Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Barisan
Oposisi Mahasiswa Kalteng, Him punan Mahasiswa Pelajar Hanau, dan Front
Mahasiswa Nasional.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar