Minggu, 05 Mei 2013

Front Perjuangan Rakyat Tuntut Hak Buruh Diwujudkan



PALANGKARAYA,KOMPAS.com- Sekitar 25 pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Front Perjuangan Rakyat Kalimantan Tengah (FPR-KT) menuntut hak-hak buruh diwujudkan. Mereka menyampaikan tuntutannya dalam aksi memperingati Hari Buruh Dunia di Bundaran Besar, Palangkaraya, Kalteng, Rabu (1/5/2013).

Juru Bicara Aliansi FPR-KT, Jan Krisman, mengatakan, hak-hak buruh harus diwujudkan dengan memberi upah layak dan jaminan sosial. Kemudian, sistem kerja kontrak dan alih daya (outsourcing) harus dihapuskan.

"Kami juga meminta semua aset yang dikuasai pihak asing perlu diambil alih," tuturnya. Semua kesepakatan internasional yang merugikan rakyat Indonesia pun harus dibatalkan.

Tuntutan lain, yakni bangun industri nasional yang tangguh dan bebas dari intervensi asing. Ekspansi perusahaan asing itu beriringan dengan semakin banyak tercipta nya buruh di negeri sendiri.

Aksi itu berawal dengan berkumpulnya para pengunjuk rasa di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng, Jalan Yos Sudarso sekitar pukul 09.30.

Mereka kemudian berjalan kaki menuju Bundaran Besar dan mengakhiri aksinya sekitar pukul 11.00. Menurut Jan, Aliansi FPR-KT terdiri dari gabungan berbagai organisasi massa dan mahasiswa yakni Front Perjuangan Pemuda Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Barisan Oposisi Mahasiswa Kalteng, Him punan Mahasiswa Pelajar Hanau, dan Front Mahasiswa Nasional.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar