SUARA
MAHASISWA NEWS, Pulang Pisau 15 Juli
2012
Kuliah kerja
nyata Universitas Palangka Raya telah di mulai pada tanggal 12 Juli yang lalu sampai pada tanggal
13 Agustus 2012 yang akan datang. Pembagian kelompok KKN di bagi menjadi tiga
tempat, dua di tingkat Kabupaten yaitu Pulang Pisau dan Gunung Mas serta
satunya lagi diwilayah Kota Palangka Raya. Dari total 1.400 orang peserta yang mengikuti KKN, 400 orang
diantaranya berada didua Kabupaten Tersebut.
“ Biayaya
pendaftaran KKN kali ini sebesar 1.250.000/orang, masing-masing kelompok yang
ada di Kabupaten Pulang Pisau satu kelompoknya berjumlah 14 orang. Dari uang
pendaftaran KKN yang ada masing-masing kelompok mendapatkan fasilitas dari
Universitas berupa Jaket plus topi KKN, sejumlah obat-obatan, pengantaran
peserta kelokasi dan sejumlah uang yang belum pasti, konon katanya sebesar
Rp.2.000.000 permasing-masing kelompok yang akan diberikan pada pertengahan
kegiatan berlangsungnya KKN” seperti
yang dituturkan oleh Pradana ketua kelompok I Kahayan Hilir II.
“ Masalah
tempat tinggal kami mendapatkan gratis
tanpa menyewa walau untuk urasan MCK hanya ada satu tempat saja “ tutur Dody
salah satu anggota kelompok I Kahayan II. “Kegiatan yang ada sekarang adalah
membantu masyarakat menghias perahu untuk peringatan ulang tahun Kabupaten
Pulang Pisau nanti, tadi pagi kami baru saja membersihkan tempat ibadah dan
program kerja kedepan adalah membantu pendataan masalah EKTP yang ada disini”
imbuh Dody.
“ Kami
sebenarnya kecewa dengan penempatan KKN pada waktu sekarang dimana dari total
keseluruhan jumlah peserta KKN UNPAR hanya 400 orang saja berada didaerah dan
sisanya berada dikota, kami disini untuk konsumsi harus iuran karena dana dari
Universitas belum ada, dan kami tidak mengetahui secara pasti dari uang pendaftaran
itu diperuntukan untuk apa saja” tutur Hendrik.
“ Harapan
kami adalah untuk KKN tidak ada yang tebang pilih bahkan ada opini yang masih
beredar bahwa untuk penempatan KKN yang ada di kota Palangka Raya ada sebagian
peserta yang menambah uang selain uang pendaftaran semacam ada joki/calo untuk
masalah penempatan, jika mahasiswa itu memang sebagai intelektual pasti tidak
akan melakukan itu dan seharusnya berdasarkan tridarma perguruan tinggi, bahwa
KKN itu kembali kemasyarakat, berkerja, makan dan tidur bersama masyarakat
bukan membikin taman bunga dalam area kampus, semoga KKN tahun preiode
berikutnya lebih transparan dan tepat guna “ imbuh Hendrik mahasiswa dari
fakultas tekhnologi pendidikan ini dengan penuh semangat.(@ASP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar