Minggu, 14 April 2013

Demo Mahasiswa Tegang, Calon Rektor Sepakati Fakta Integritas



Selasa, 09 April 2013 16:19:41 WIB

PALANGKA RAYA-Sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Palangka Raya (Unpar), melakukan aksi unjukrasa ke Rektorat untuk menyampaikan aspirasinya. Long march dilakukan dengan berjalan kaki dari Sekretariat BEM Unpar dan menyanyikan lagu dan teriakan seraya membentangkan spanduk bertuliskan "Mahasiswa Menggugat Untuk Unpar Yang Lebih Baik", Senin (8/4).

Awalnya kumpulan aktivis ini berkumpul di halaman Rektorat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengucapkan Sumpah Mahasiswa kemudian merangsek lebih ke depan, tepat dipintu masuk Rektorat. Aksi ini sempat diwarnai ketegangan saat puluhan mahasiswa Unpar yang datang ke halaman rektorat untuk melakukan aksi dihadang oleh aparat pengamanan kampus, sehingga terjadi sedikit keributan sebelum mahasiswa melakukan aksi unjukrasa.

Aktivis mahasiswa mengaku prihatin dengan sistem pembelajaran di Unpar, karena selama menjadi mahasiwa di Unpar sama sekali tidak pernah melihat Rektor Unpar. Padahal dia mengaku sering mengikuti kegiatan di Unpar sehingga dalam pemilihan rektor tahapan pertama yang akan digelar hari ini, diharapkan bisa menyeleksi calon rektor yang dekat dengan mahasiwa. Bukan seperti rektor yang sekarang, sulit ditemui. Uang SPP kami yang dibayarkan kepada universitas tidak jelas juntrungannya. Untuk pembayaran Prodi, Fakultas, SPP tidak jelas, kami curiga uang itu ditilep oleh pejabat yang ada di kampus, teriak salah satu pendemo dalam orasinya.

Tidak berapa lama kemudian, Ketua Pemilihan calon Rektor Unpar Prof DR I Nyoman Sudyana Msc kelua menemui pendemo. Dia mengatakan seharusnya aspirasi ini bisa dikordinasikan setelah ada Rektor yang terpilih untuk menyampaika aspirasi yang diinginkan.Saya dulu juga aktivis, sama seperti kalian. Jika ada yang mau disampaikan, mari kita kordinasikan sama-sama, ucap Prof Nyoman. Menariknya, saat sedang berlangsung unjukrasa tersebut, Rektor Unpar yang akan habis masa jabatannya Dr Drs Henry Singarasa melintas di depan kumpulan pendemo dengan mobil dinasnya menuju parkiran belakang ia pun menemui pendemo. Ini apa yang diinginkan? Ini baru pemilihan tahap I. Nanti Berikutnya wakil Menteri datang, malu kita nanti. Setelah ini kalian bubar, tukas Henry.

Meski sudah ditemui oleh panitia dan rektornya, pendemo tetap meninginkan beretemu secara langsung dengan ke empat calon rektor hingga akhirnya menemui mereka dan menyepakati fakta integritas dengan membubuhkan tandatangan, Saat dibincangi wartawan usai aksi, Setyawan salah satu pendemo mengatakan jika fakta integritas yang ditandatangani calon rektor itu sifatnya mempunyai dasar hukum yang kuat karena disertai materai sehingga wajib dilaksanakan. Nanti jika mereka tidak bisa melaksanakan poin-poin ini, jelas dipoin kelima mereka bersedia mundur dan saya berharap jangan ada intimidasi saat kami melakukan aksi, kata Setyawan diamini rekannya, Ricky Kaharap.. Terpisah, Dr Drs Henry Singarasa MS selaku Rektor Unpar mengatakan jika menganai sarana dan pra sarana kampus seperti yang disampaikan mahasiswa tadi, pihaknya terbentur dengan minimnya anggaran yang ada. Jadi tidak bisa begitu saja mengadakan pembangunan secara besar-besaran. "Kalau dana tiap tahun yang keluar Rp 100 miliar, kita bisa saja melakukan pemeliharaan secara maksimal. Tapi dana yang keluar hanya Rp 20 miliar untuk pembangunan gedung pascasarjana", pungkasnya. Sebagai informasi, KBM Unpar akan kembali membuat aksi lanjutan pada putaran kedua Pemilihan Rektorat Unpar. Aksi lanjutan itu bertujuan untuk menegaskan kembali rektor yang terpilih agar secara konsisten melaksanakan tuntutan mahasiswa.(kam/viv)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar