Palangka Raya- Ratusan mahasiswa dari Aliansi Eksekutif
Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan unjuk rasa di bundaran
besar Palangka Raya dan kantor DPRD Provinsi Kalteng, Jum’at (3/5). Dalam
aksinya, mahasiswa menyandera satu unit truk tangki bahan bakar minyak (BBM)
industri yang kebetulan melintas. Aksi itu sebagai bentuk protes atas
ketidakadilan pemerintah pusat terhadap pembangunan di Kalimantan.
Aksi
unjuk rasa tersebut dilakukan setelah kongres ke-3 BEM se-Kalimantan di
Universitas Palangka Raya (Unpar). Tuntutan yang disampaikan merupakan hasil
dari kongres tersebut. Pemantauan Radar Sampit, penyanderaan truk tangki
pengangkut BMM yang ketiban sial itu milik PT.Mutiara Bintang Barito. Tidak
hanya disandera, mahasiswa menggiring truk sampai ke gedung DPRD Kalteng.
Dalam
Aksinya, mahasiswa juga melakukan teatrikal yang menceritakan kepemimpinan
SBY-BOEDIONO yang tidak pro rakyat Kalimantan. SBY-Boediono digambarkan hanya
mementingkan investor tanpa memperhatikan rakyat Kalimantan, bahkan, SBY-Boediono
juga digambarkan sering menindas rakyat, terutama rakyat Kalimantan.
Sementara
Itu, sejumlah tuntutan BEM se-Kalimantan yang dibacakan ketua BEM Universitas
Kalimantan Utara, Erwin, diantaranya, meminta pemerintah pusat mengkaji
pemindahan Ibu Kota pemerintahan Kepalangka Raya; Pencabutan izin PT.Kalimantan
Surya Kencana (KSK) yang merupakan anak perusahaan PT.Freeport yang beroperasi
di Kalteng.
Kemudian,
mendesak pemerintah pusat menjadi Taman Nasional Tanjung Puting sebagai salah
satu pengembangan dan pelestarian pariwisata serta penyelamatan flora dan fauna
di Kalimantan; mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan perijinan pembukaan
lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan demi penyelamatan hutan
Kalimantan, serta sejumlah tuntutan lainya.
“Tuntutan
kita kepada pemerintah pusat tersebut merupakan hasil kongres ke-3 BEM
se-Kalimantan. Kawan-kawan sepakat menuntut 16 hal untuk menyelamatkan
Kalimantan dari pihak-pihak yang hanya meraih keuntungan semata. Aksi ini juga
merupakan kekecewaan kami kepada pemerintahan SBY-Boediono yang mementingkan
investor dan merugikan rakyat, terutama rakyat Kalimantan, “ Kata Ketua BEM
Unpar, Setiawan.
Sementara
itu, wakil ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Arief Budiatmo menyambut baik
dan menerima aksi unjuk rasa BEM se-Kalimantan dideapan gedung DPRD Provinsi.
Dia berjanji akan memperjuangkan aspirasi yang telah disampaikan mahasiswa
tersebut dengan menyampaikanya kepada pemerintah.
“
Kita akan sampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat dan Provinsi dengan
mekanisme dan aturan yang kami miliki serta fungsi dan tugas kami, Rekomendasi
ini akan kita kawal kepusat,”.(rm-57).
Sumber
: Radar Sampit, Sabtu 4 mei 2013, hlm 21-22